Sunday, September 30, 2012

DISKUSI : Faktor Manusia dalam IMK

Pokok Bahasan Ketiga : Dalam perancangan antarmuka pemakai, apa yang
dapat diperlukan untuk mengakomodasi expert
frequent user
?

a. Ahli dan tahu secara detil kegunaan software
b. Membutuhkan respon cepat
c. Memerlukan perintah makro
d. Menu dibuat rungkas dan cepat

DISKUSI : Faktor Manusia dalam IMK


Pokok Bahasan Kedua : Mengapa manusia begitu penting dalam IMK?

Kali ini saya akan membahas tentang salah satu faktor penting dalam Interaksi Manusia Komputer.

Manusia merupakan aspek penting dalam sebuah sistem komputer, untuk membuat keseimbangan antara model sistem komputer dan manusia sebagai pengguna, maka perancang sistem juga harus memodelkan manusia dengan cara yang sama. Hal ini tidak mudah, karena manusia lebih susah untuk diprediksi, kurang konsisten dan kurang deterministik dibandingkan komputer. Secara umum, perbandingan kecakapan relatif antara manusia dan komputer dapat dilihat pada tabel 


Kecakapan relatif pada manusia dan komputer
Kecakapan manusia
Kecakapan komputer
        Estimasi
         Intuisi
         Kreatifitas
         Adaptasi
         Kesadaran serempak
         Pengolahan abnormal
         Memori asosiatif
         Pengambilan keputusan non deterministik
         Pengenalan pola
         Pengetahuan dunia
         Kesalahan manusiawi
         Kalkulasi akurat
         Deduksi logika
         Aktifitas perulangan
         Konsistensi
         Multitasking
         Pengolahan rutin
         Penyimpanan dan pemanggilan kembali data
         Pengambilan keputusan deterministik
         Pengolahan data
         Pengetahuan domain
         Bebas dari kesalahan

 Informasi pada manusia diterima dan direspon melalui sejumlah saluran input output di bawah ini: 
 -Saluran penglihatan (visual channel) 
 -Saluran pendengaran (auditory channel) 
 -Saluran peraba (heptic channel) 
 -Pergerakan (movement)
2.1 Saluran penglihatan
            Pada program-program aplikasi, terutama hasil pekerjaan pemula yang belum memahami psikologi warna, seringkali digunakan campuran warna yang membuat mata merasa tidak nyaman, karena mata harus selalu melakukan penyesuaian dengan warna tampilan yang digunakan. Pemakaian warna harus diatur sedemikian rupa, sehingga mata tidak harus melakukan penyesuaian berulang kali.
            Berikut ini disajikan semacam petunjuk penggunaan warna untuk mendapatkan kombinasi warna yang sesuai dan nyaman. 
                a      Petunjuk dari aspek psikologis
·         Hindarkan penggunaan tampilan yg secara simultan sejumlah menampilkan warna tajam. Merah, jingga, kuning dan hijau dapat dilihat secara bersama-sama tanpa perlu pemfokusan kembali, tetapi cyan, biru dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah. Pemfokusan kembali mata yang berulang-ulang akan menyebabkan kelelahan penglihatan.
·         Hindarkan warna biru murni untuk teks, garis tipis dan bentuk objek yang kecil. Sistem penglihatan mata kita tidak diset untuk rangsangan yang terinci, tajam serta bergelombang pendek.
·         Pengamat/user yang lebih tua memerluan tingkat ketajaman yang lebih tinggi untuk membedakan warna.
·         Warna yang berlawanan dapat digunakan bersama-sama. Merah dengan hijau atau kuning dengan biru merupakan kombinasi yang baik untuk tampilan sederhana. Kombinasi merah dengan kuning atau hijau dengan biru akan menghasilkan citra yang lebih jelek. 
b.      Petunjuk dari aspek perseptual
·         Tidak semua warna mudah dibaca. Secara umum pemakaian warna-warna latar belakang yang cenderung lebih gelap seperti merah, biru magenta, coklat, dll akan memberikan kenampakan yang lebih baik dibandingkan warna yang lebih cerah
·         Sistem penglihatan manusia menghasilkan citra yang lebih tajam pada warna akromatis. Sehingga untuk memberikan kerincian yang bagus, gunakan warna hitam, putih dan abu-abu. 
c.       Petunjuk dari aspek kognitif
·         Jangan menggunakan warna secara berlebihan. Aturan yang terbaik adalah menggunakan warna secara berpasangan. Penggunaan warna terutama ditujukan untuk menarik perhatian, atau untuk pengelompokan informasi. Keuntungan ini akan hilang jika warna yang digunakan terlalu banyak.
·         Kelompokkan elemen-elemen yang saling berkaitan dengan latar belakang yang sama.
·         Warna yang sama membawa pesan yang serupa
·         Kecerahan warna akan menarik perhatian

Tabel 2.2 Kombinasi warna terbaik
Latar belakang
Teks dan garis
Putih
Biru, hitam, merah
Hitam
Putih, kuning, hijau
Merah
Kuning, putih, hitam
Hijau
Hitam, kuning, merah
Biru
kuning, cyan
Cyan
Biru, hitam, merah, magenta
Magenta
Hitam, putih, biru, kuning
Kuning
Merah, biru, hitam

Tabel 2.3 Kombinasi warna terjelek
Latar belakang
Teks dan garis
Putih
Kuning, cyan
Hitam
Biru, merah, magenta
Merah
Magenta, biru, hijau, cyan
Hijau
Cyan, magenta, kuning
Biru
Hijau, merah
Cyan
Hitam, kuning, putih, hijau  ‘’’’
Magenta
Hijau, merah, cyan
Kuning
Putih, hijau

2.2 Memori manusia

Skema memori manusia dalam memproses informasi
            Bagaimana memori manusia bekerja? Mengapa ada orang yang dapat mengingat sesuatu dengan mudah? Dan sebaliknya ada pula orang yang mudah sekali lupa?
            Dari skema di atas, dapat dilihat bahwasanya memori manusia terdiri dari tiga jenis memori, yaitu 
            1.      Memori Sensor
Bekerja sebagai buffer untuk menampung masukan/input yang diterima dari panca indera manusia. Memori sensor terdiri dari :
a.      Memori iconic untuk indera visual/penglihatan
b.      Memori echoic untuk indera auditory/pendengaran
c.       Memori haptic  untuk indera peraba
            Karena terbatasnya kapasitas memori sensor, tidak semua informasi dapat diolah, hanya sebagian Informasi yang dapat diteruskan ke tipe memori lain yang lebih permanen, sebagian lagi akan hilang/tertimpa setiap kali diperoleh informasi baru 
2.      Memori Jangka Pendek (memori kerja)
Memori kerja dapat di akses dengan cepat, namun berkurang secara cepat pula. Memori ini juga memiliki kapasitas yang terbatas, memori ini mempunyai waktu penyimpanan sekitar 20-30 detik , tetapi dengan latihan yang memadai angka ini dapat ditingkatkan.
Salah satu metode yang digunakan untuk mengukur kapasitas memori jangka pendek  adalah dengan metode chunck . Chunk berhubungan dengan segala sesuatu yang dapat dirasakan orang sebagai satu entitas yang berarti, misalnya bilangan, kata atau kalimat. Sebagai contoh, jika nomor telepon dinyatakan sebagai untai karakter yang panjang, misalnya 0217340139, maka seseorang dapat merasakan adanya kesukaran untuk mengingat nomor itu. Tetapi jika mereka dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, misalnya :
                        021                        734                               0139
            (area DKI Jakarta)       (distrik JakSel)                (nomor rmh)
Tentunya akan lebih mudah diingat dengan membagi bilangan tersebut berdasarkan sifat-sifat tertentu. 

3.      Memori jangka panjang
Dibandingkan dengan memori jangka pendek, memori jangka panjang memiliki kapasitas yang lebih besar, waktu akses yang lebih lambat, serta proses hilangnya informasi lebih lambat. Informasi dalam memori jangka pendek akan dikirim ke memori jangka panjang dengan suatu usaha dibawah kesadaran penuh yang disebut belajar atau lewat suatu proses bawah sadar yang berulang-ulang.

Kecemasan/sikap negatif user ketika sedang menggunakan komputer dapat mempengaruhi kinerjanya untuk mempelajari sistem komputer, yang juga dapat berpengaruh pada memori jangka pendek sehingga berakibat pada melambatnya proses belajar user. Kecemasan user seringkali timbul oleh adanya rasa takut untuk berbuat salah pada sistem yang baru ia kenal. Sehingga , sistem komputer harus dirancang agar mempunyai sifat yang ramah dengan user.Selain itu, sistem komputer sebaiknya juga dapat memberikan semacam petunjuk ketika user melakukan kesalahan sehingga user dapat belajar dari kesalahan itu dan tidak mengulanginya lagi ketika harus menghadapi suatu keadaan yang serupa.
 

DISKUSI : Konsep Warna dalam IMK


Pokok Bahasan Pertama : Bagaimana pendapat anda mengenai warna dalam IMK, jelaskan?

Dalam artikel ini sedikit banyak saya akan mengulas seberapa penting kombinasi warna dalam interaksi manusia.Mennurut saya kombinasi warna menjadi salah satu unsur penting dalam sebuah desain.Karena dengan warna yang sesuai dapat memberikan karakter pada suatu desain serta dapat menarik perhatian orang untuk melihat desain kita dan pada akhirnya orang dapat mengerti pesan yangh disampaikan oleh desain tersebut secara keseluruhan.Kenapa ? Saya mengambil kesimpulan dari beberapa penjelasan dibawah ini.
Warna adalah salah satu elemen yang cukup penting dalam desain grafis. Dalam ilmu seni rupa, warna bisa mewakili emosi dari karya tersebut sehingga pesan dari karya tersebut bisa lebih mudah diterima oleh audience.Warna berfungsi untuk memberikan vibrasi tertentu di dalam suatu desain. Begitu hebatnya kekuatan warna, sehingga bisa memberikan efek psikologis kepada semua orang yang melihatnya. Malah di dalam terapi kesehatan, warna tertentu di gunakan untuk membantu pasien menjadi lebih cepat sembuh, menarik kan?.
Bagi desainer pemula terutama desain grafis merasa gamang dan kesulitan dalam pemilihan warna. Hal ini dikarenakan karena seorang desainer grafis tidak akan dianggap pakar bila tidak menguasai bidang ini. Kesalahan pemilihan warna bisa berakibat fatal. Warna – warna tertentu dapat menyebabkan mata cepat lelah, jika tidak dipadukan dengan warna yang cocok. Semua orang punya selera sendiri dalam hal pemilihan kombinasi warna namun terdapat satu titk temu dalam hal ini, harmoni.

Kali ini kita akan membahas tentang psikologi warna di dalam desain grafis

1.    Merah
Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi ‘panas’ , ‘berani’ , ‘marah’ dan ‘berteriak’. Beberapa studi juga mengindentifikasi merah sebagai warna yang sexy.
Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya yang kuat. Misalnya, foto hitam putih di berikan aksen warna merah sedikit saja sudah bisa membuat foto tersebut menjadi terlihat berbeda.

2.    Hijau

Hijau adalah warna yang tenang karena biasanya di kaitkan dengan lingkungan dan alam. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau untuk memberikan kesan segar. Dan dengan mudah kita bisa memberikan nuansa membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat gelap.
Kalau warna merah di atas bisa di ibaratkan sebagai musik rock dengan hentakan keras dan cepat, maka warna hijau bisa di ibaratkan sebagai musik klasik (atau musik-musik meditasi). Maka itu berhati-hatilah memadukan merah dan hijau, karena akan sedikit bermasalah. Atau tambahkan saja kuning sehingga menjadi musik Reggae.

3.    Biru

Biru adalah warna favorit para pria dan termasuk warna yang ‘dingin’. Kalau di dunia desain, biru sering di sebut “warna corporate” karena hampir semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna utamanya. Tidak heran memang, karena biru merupakan warna yang termasuk tenang  dan bersifat penyendiri.
Efek lain warna biru adalah sering di anggap sebagai warna yang sedih (langit biru di malam hari?). Biru juga bisa di pakai untuk menurunkan nafsu makan, karena berkonotasi dengan racun. Jadi gunakanlah warna biru untuk mendesain box obat diet

4.    Kuning

Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan dan menurut saya sedikit ‘melompat-lompat’. Tidak heran warna kuning identik dengan mainan anak-anak. Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain kita.
Karena begitu kuatnya warna kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang. Ingat rambu lalu lintas yang memberikan tanda bahaya? Semua di dominasi warna kuning atau merah (yang masih satu garis keturunan)

5.    Ungu

Ungu adalah warna yang memberikan kesan spiritual, kekayaan dan kebijaksanaan. Saya jadi ingat desain baju penyihir / dukun / sejenisnya di jaman medieval, kebanyakan di dominasi warna ungu. Ungu juga warna yang unik karena sangat jarang kita lihat di alam.
Dengan menggunakan warna ungu kita bisa memberikan kesan unik pada desain kita, baik kita menggunakan secara dominan atau hanya sebagai aksen saja. Kelemahannya adalah sangat susah di padukan dengan warna lain, kita harus ekstra memikirkan warna yang cocok bersanding dengan warna ungu.

6.    Coklat

Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan ‘sophisticated’ karena dekat dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan ‘mahal’ desain dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda.
Dan tidak lupa, coklat juga bisa memberikan nuansa ‘dapat di andalkan’ dan ‘kuat’. Saya membayangkan warna coklat bisa di gunakan di firma hukum sebagai warna utama perusahaan mereka.

7.    Oranye

Oranye adalah hasil peleburan merah dan kuning, sehingga efek yang di hasilkan masih tetap sama, yaitu ‘kuat’ dan ‘hangat’. Warna ini sering di gunakan pada tombol website yang penting, seperti ‘buy now’ , ‘register now’ dan lainnya yang sejenis, istilahnya adalah ‘call to action’ button.
Dari sisi psikologis sebenarnya warna oranye memberikan kesan tidak nyaman, dan sedikit gaduh. Mungkin karena sebab itulah warna ini paling banyak di pakai untuk menarik perhatian orang.

8.    Merah Muda

Merah muda adalah warna yang feminin, kalau menggunakan warna ini pasti kamu berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta romantis juga bisa timbul dari warna merah muda ini, agak sedikit berbeda dengan warna merah yang lebih menggambarkan ‘gairah yang berani’.
Tetapi banyak juga desainer yang berani menggunakan warna merah muda ini dengan terang-terangan. Misalnya dengan kombinasi hitam dan merah muda sebuah desain bisa menjadi terlihat unik.

9.    Putih

Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun bukan cara satu-satunya).

10.  Hitam

Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Saya merasa elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih bagus (misalnya, pada waktu menampilkan foto, portfolio atau produk). Tapi tidak selalu efektif di dalam kasus tipografi.

Warna terbentuk dari :
1.    Hue (Corak)
Bentuk dari bermacam-macam warna dalam corak yang berbeda. Semakin tinggi nilai suatu corak, semakin cerah dan jelas warna yang ditampilkan.
2.    Intensity (Intensitas)
Merupakan kecerahan dari suatu warna
3.    Saturation (Kejenuhan atau jumlah putih pada warna)
Semakin sedikit unsur putih dari suatu warna, semakin gelap warna itu. Semakin banyak jumlah unsur putih, semakin jenuh warna itu.

Warna dapat dibedakan menjadi 150 hue, 7 juta kombinasi intensitas dan kejenuhan serta 11 warna.
  
Kombinasi warna terbaik :
LATAR BELAKANG
GARIS TIPIS DAN TEKS
GARIS TEBAL DAN TEKS
Putih
Biru (94%), Hitam (63%), Merah (25%)
Hitam (69%), Biru (63%), Merah (31%)
Merah
Kuning (75%) , Putih (56%), Hitam (44%)
Hitam (50%), Kuning (44%), Putih (44%), Cyan (31%)
Hijau
Hitam (100%), Biru (56%), Merah (25%)
Hitam (69%), Merah (63%), Biru (31%)
Hitam
Putih (75%), Kuning (63%)
Kuning (69%), Putih (59%), Hijau (25%)
Biru
Putih (81%), Kuning (50%), Cyan (25%)
Kuning (38%), Magenta (31%), Hitam (31%), Cyan (31%), Putih (25%)
Cyan
Biru (69%), Hitam (56%), Merah (37%)
Merah (56%), Biru (50%), Hitam (44%), Magenta (25%)
Magenta
Hitam (63%), Putih (56%), Biru (44%)
Biru (50%), Hitam (44%), Kuning (25%)
Kuning
Merah (63%), Biru (63%), Hitam (56%)
Merah (75%), Biru (63%), Hitam (50%),


Kombinasi warna terburuk :
LATAR BELAKANG
GARIS TIPIS DAN TEKS
GARIS TEBAL DAN TEKS
Putih
Kuning (100%), Cyan (94%)
Kuning (94%), Cyan (75%)
Merah
Magenta (81%) , Biru (44%), Hijau dan Cyan (21%)
Biru (81%), Magenta (31%)
Hijau
Cyan (81%), Magenta (50%), Kuning (37%)
Cyan (81%), Magenta dan Kuning (44%)
Hitam
Biru (89%), Merah (44%), Magenta (25%)
Biru (81%), Magenta (31%)
Biru
Hijau (62%), Merah dan Hitam (37%)
Hijau (44%), Merah dan Hitam (31%)
Cyan
Hitam (81%), Kuning (75%), Putih (31%)
Kuning (69%), Hijau (62%), Putih (56%)
Magenta
Hijau (75%), Merah (56%), Cyan (44%)
Cyan (81%), Hijau (69%), Merah (44%)
Kuning
Putih dan Cyan (81%)
Putih (81%), Cyan (56%), Hijau (25%),

Saat membuat aplikasi, para desainer harus memahami psikologi warna agar pencampuran warna tidak membuat mata merasa tidak nyaman dan cepat lelah karena mata harus melakukan penyesuaian dengan warna tampilan yang digunakan.
  
       Aspek-aspek dalam pemakaian warna :
1.    Aspek Psikologis
  • Hindari pemakaian warna yang tajam dan simultan. Warna merah, jingga, kuning dan hijau dapat dilihat bersama-sama tetapi cyan, biru dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah
  • Hindari warna biru murni untuk teks, garis tipis, dan bentuk yang sangat kecil. Penglihatan tidak diset untuk memandang sesuatu yang terperinci, tajam serta bergelombang pendek
  • Hindari warna berdekatan yang hanya berbeda dalam warna biru
  • Perlu pengaturan pencahayaan di dalam ruangan karena warna akan berubah ketika cahaya berubah
  • Hindari penempatan warna merah dan hijau secara berseberangan pada tampilan skala besar, gunakan warna biru dan kuning
2.    Aspek Perseptual
Tidak semua warna bisa dibaca, secara umum warna latar belakang cenderung lebih gelap.
3.    Aspek Kognitif
  • Jangan menggunakan warna yang berlebihan
  • Warna yang sama membawa “pesan” yang berbeda
  • Urutan warna sesuai dengan posisi spektralnya
  • Kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian
  • Waspadalah terhadap manipulasi warna secara tak linear pada layar tampilan dan bentuk cetakan